PROPOSAL
PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM BENTUK UKGS INOVATIF
DI SD NEGERI TINJOMOYO 01 SEMARANG
TAHUN 2017
disusun oleh :
Ananda Nabila Jasmine
P1337425115040
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
GIGI
LATAR BELAKANG
Dalam penigkatan kesehatan gigi dan mulut, Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan telah memprogramkan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi melalui UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) sebagai upaya yang paling efektif dan efisien dalam meningkatkanan derajat kesehatan gigi dan mulut. Namun upaya tersebut masih belum maksimal karena pada kenyataannya praktek di lapangan (Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik gigi) sebagian besar masih berupa upaya kuratif. Hal ini ditunjang juga dengan belum maksimal pada pendayagunaan tenaga-tenaga kesehatan gigi karena tenaga perawat gigi yang bertugas sebagai pelaksana UKGS dan UKGMD adalah tenaga perawat gigi Pegawai Negeri Sipil yang berada di Puskesmas wilayah tersebut. Jadi akan lebih efektif apabila dalam suatu tempat terdapat satu buah pelayanan kesehatan gigi yang terfokus pada sasaran tertentu, misalnya di Sekolah Dasar
Keberhasilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara nasional dapat dilihat dengan pencapaian indikator derajat kesehatan gigi dan mulut. Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal tahun 2010 adalah Indexs kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) ≤ 1,2, kerusakan gigi tetap (DMF-T) ≤ 2, Kerusakan gigi susu (def-t) ≤ 2, prosentase gigi yang sudah ditambal(PTI) ≥ 20% dan Bagian gigi yang sehat (CPITN) ≥ 3 sextan sehat (Depkes RI,2000). Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan angka DMF-T anak usia sekolah sebesar 4,6, ini artinya diperlukan keseriusan bagi tenaga kesehatan gigi.
Dari hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang
telah dilakukan tanggal 14
September 2017 sampai dengan 20 September 2017 pada siswa kelas IV sampai kelas VI didapatkan rata – rata nilai Indexs
kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) rata – rata=1,9, kerusakan
gigi tetap (DMF-T)=1,5, kerusakan
gigi susu (def-t)=1,2, prosentase
gigi yang sudah ditambal(PTI)=0 %, serta bagian gigi yang sehat
(CPITN)= 5,6
sextan sehat.
Dari analisa di atas,
perlu dilakukan upaya pelayanan
asuhan kesehatan gigi pada siswa kelas IV sampai VI guna meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
yang lebih optimal melalui
pengembangan model pendayagunaan klinik mandiri promotif dan preventif
kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi .
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan memelihara diri di
bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang
optimal.
Tujuan
Khusus
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan anak
usia sekolah untuk berperilaku hidup sehat dan mendeteksi kejadian karies
sedini mungkin yang mencangkup :
a. Mampu
meningkatkan derajat kesehatan gigi bagi anak usia sekolah
b. Mampu memelihara kesehatan gigi dan
mulut sejak dini
c. Mampu melakukan upaya – upaya untuk
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut
d. Mengetahui kelainan – kelainan dalam
bidang kesehatan gigi dan mulut, serta mampu melakukan tindakan yang tepat
untuk mengatasinya
e. Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang tersedia secara wajar
MANFAAT UKGS INOVATIF
1. Bagi masyarakat pengguna (murid dan orang tuanya) :
1) Jarak lebih dekat.
2) Tidak ada biaya transportasi.
2. Bagi sekolah :
1) Terjaminnya ketersediaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut bagi murid
muridnya.
2) Berkurangnya absensi murid karena sakit
gigi.
3) Pengetahuan dan kesadaran murid dan guru
akan kesehatan bertambah
4) Daya tarik sekolah bagi calon murid atau
orang tua murid karena adanya
tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin.
MODEL PELAYANAN
Model pelayanan UKGS Inovatif dilaksanakan atas dasar saling
menguntungkan antara tenaga kesehatan dan pihak sekolah (komite Sekolah) dan
merupakan kegiatan integral Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan maksud untuk mempermudah pemantauan bagi
para peserta didik.
Sarana pelayanan UKGS di tempatkan di sekolah dan semua kebutuhan alat dan bahan akan ditangani oleh pengelola UKGS sedangkan pihak sekolah menyediakan tempat dengan ukuran minimal 3X3 m dan kebutuhan listrik, air dan satu set computer.Sistem pembayaran menggunakan sistem kapitasi (yang sehat membantu yang sakit) dan jenis pelayanan yang ditawarkan adalah sebagai berikut.
JENIS PELAYANAN
Model pendayagunaan tenaga dokter gigi dan perawat gigi melalui pelayanan
kesehatan gigi promotif dan preventif di sekolah berupa pendidikan,
pemeliharaan kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi anak
sekolah yang memanfaatkan tenaga kesehatan gigi (dokter gigi dan perawat gigi)
dalam bentuk pelayanan mandiri kesehatan gigi promotif dan preventif kepada
anak sekolah.
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan memelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan anak usia sekolah untuk berperilaku hidup sehat dan mendeteksi kejadian karies sedini mungkin yang mencangkup :
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan memelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan anak usia sekolah untuk berperilaku hidup sehat dan mendeteksi kejadian karies sedini mungkin yang mencangkup :
Jenis pelayanan yang ditawarkan terdiri dari :
1. Pemeriksaan dan deteksi dini kejadian karies.
2.
Penyuluhan tentang kesehatan gigi.
3.
Sikat gigi massal/bersama-sama.
4.
Topikal aplikasi fluor.
5.
Pembersihan karang gigi yang memerlukan.
6.
Penumpatan.
7.
Pencabutan gigi susu yang sudah goyang.
8.
Rujukan bagi yang memerlukan.
9.
Hadiah bagi yang bebas karies diakhir
semester.
PERENCANAAN
1.
Sumber
Daya Manusia
a.
Perawat gigi D-III atau D-IV Keperawatan gigi yang profesional.
b.
Perawat gigi yang berkomitmen tinggi
terhadap keberhasilan program.
c.
Dokter gigi penanggung jawab program.
2.
Fasilitas
yang disediakan pihak sekolah
a.
Ruang ukuran 3 x 3 m dengan ventilasi
yang cukup.
b.
Listrik (450 W / 220 V).
c.
PAM (air bersih).
d.
Mebelain (meja, kursi, lemari alat).
3.
Pembiyaan
operasional pelayanan
Pembiayaan
kegiatan pelayanan meliputi :
a.
Biaya bahan praktek.
b.
Sewa atau pembelian peralatan.
c.
Jasa pelayanan dokter gigi dan perawat
gigi.
d.
Biaya administrasi dan operasional
lainnya.
e.
Pengadaan alat bantu mengajar media
pembelajaran.
4.
Perolehan
biaya
a. Biaya pelayanan UKGS Inovatif dilakukan secara swadana yang dikelola oleh pihak
sekolah atau komite sekolah melalui dana sehat
dari murid sekolah, bantuan sekolah atau bantuan lain yang tidak
mengikat dan akan dijelaskan pada perincian di bawah.
b. Pelayanan dilaksanakan pada jam sekolah hari Senin s/d Kamis, saat
jam Olah Raga atau pada saat jam istirahat dengan dilayani oleh perawat gigi.
c. Perincian Biaya Operasional
(Rincian Biaya terlampir; untuk dapat lengkapnya request ke email nabilajasmine53@gmail.com)
Jasmine minta no kamu dong😊
BalasHapus